17 Apr 2018

Pendakian Gunung Dorowati

           Oke... Ini adalah adalah postingan pertama saya tentang pendakian, sebelumnya juga pernah menulis tentang pendakian di Blog sebelumnya, tapi sekarang hilang entah kemana. Pendakian kali ini berada di Gunung Dorowati, sebenarnya bukan "pure" pendakian sih , hanya kegiatan Napak Tilas yang bertempat di Gunung saja, jadi ya.. saya sebut saja pendakian. Gunung Dorowati mempunyai tinggi sekitar 1550mdpl terletak di Desa Ngabab, Kec. Pujon, Kab. Malang. Mungkin gunung ini masih asing di kalangan pendaki karna minimnya informasi dan juga gunung ini hanya untuk mencari kayu bakar atau rumput oleh warga setempat, bukan resmi untuk pendakian umum. Perjalanan menuju puncaknya pun cukup singkat, sekitar 2jam-an, mengingat daerah Pujon sendiri sudah berada di daerah yang tinggi, Tapi melihat peserta Napak Tilas yang berjumlah kurang lebih 40 orang, sepertinya waktu 2 Jam masih kurang untuk sampai ke puncak. 


                 Langsung saja, saya, teman2 panitia, dan para peserta berangkat dari Surabaya Sabtu siang dan sampai di Pujon Malam. Kamipun bermalam di Pujon, lebih tepatnya di Desa Ngroto sekaligus pengarahan dan pembekalan untuk kegiatan di esok hari. Sebelumnya juga saya dan teman2 panitia sudah melakukan survey lokasi 2 minggu sebelum acara, untuk mengetahui medan, dan mempersiapkan tempat2 yang dijadikan "pos" .Pukul 07.00 Pagi, kami bersiap berangkat dan briefing terakhir sebelum pendakian. Jarak antara Desa Ngroto dan Desa Ngabab hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit dan hanya bisa ditempuh kendaraan kecil.
 Kami sampai di Desa Ngabab pukul 08.00. Karna kami sudah ada kontak dengan orang disana, jadi kami di persilahkan dulu kerumah dia, dan rumah dia bisa disebut "Basecamp". Untuk yang baru pertama kali kesini, tanyakan saja Gunung Dorowati ke warga setempat, karna mereka sudah tahu semua tentang Gunung Dorowati dan titipkan saja kendaraan ke rumah mereka. Pukul 08.15 Kami memulai pendakian, teman2 panitia pun membagi menjadi 3tim, Tim Pembuka, Tim Tengah, dan Tim Sapu  dan 3 orang setempat yang mengantar kami atau sebut saja "Guide". Saya  sendiri berada di Tim Sapu, untuk memastikan bahwa tidak ada peserta yg tertinggal.  Ada jarak tertentu juga di antara Tim Pembuka,tengah dan sapu, ini dimaksudkan agar tidak terjadi "macet" di jalur pendakian karena akan sering berhenti dan tentunya akan cepat lelah juga .

View Desa Dorowati


"Basecamp"
Sebut saja "Basecamp" / Titik Pemberangkatan

Trek Di Awal Pendakian berupa makadam yang tersusun rapi tapi hanya sedikit lalu ganti berupa tanah liat keras berupa pematang sawah dengan medan yang terus menanjak. Di sini kita melewati perkebunan para warga di kanan dan kiri kita. Dan jika kita menoleh kebelakang, kita akan disuguhkan pemandangan yang sangat indah, terlihat  gugusan pegunungan melingkar dan pemandangan kab. Pujon yang sangat indah, dan juga jika cuaca sangat cerah, akan terlihat Gunung Semeru yang menjulang tinggi. Mungkin di malam hari akan lebih indah karna terlihat kerlap kerlip lampu rumah penduduk. Di Sini kita akan menemui banyak sekali percabangan menuju kebun2 warga. Jika masih bingung tanya saja orang yang sedang berkebun atau ambil saja jalur lurus menanjak sampai bertemu percabangan besar atau melihat hutan pinus. Dari percabangan besar , belok kiri lalu lurus dengan medan yang agak landai dan pemandangan hutan pinus di sebelah kanan kita.


View Awal

View Awal

Trek Awal

Trek Awal

Tak lama dari percabangan besar, kita akan menemui 2 percabangan lagi, di sepanjang jalur ini medan cukup landai sampai di gubuk. Di Percabangan pertama ambil jalur kanan, kemudian di percabangan kedua ambil lajur kiri/arah menanjak. Setelah melewati percabangan kedua, akan ada sebuah gubuk kecil di sebelah kiri, bisa untuk berteduh, sebut saja Pos 1.Kami pun beristirahat sebentar di gubuk tersebut sambil menikmati pemandangan sekitar dan berfoto foto ria. 
Tak Lama setelah melewati Gubuk, akan ada tanah lapang yang cukup luas, bisa untuk mendirikan sekitar 7 tenda. Tapi membawa tenda rasanya tak perlu, karna hanya 2 jam untuk sampai kepuncaknya, setelah melewati tanah lapang, terlihat jalur yang sangat menanjak. Disinilah pendakian yang sebenarnya. Kita mulai memasuki hutan yang sangat rapat dan jalan yang tertutup oleh tumbuhan2 liar yang sangat rimbun, untung saja orang setempat sudah membukakan jalan untuk kita sebelumnya.



Percabangan pertama, Ambil jalur kanan


Percabangan kedua, Ambil jalur kiri


Gubuk/ Pos 1


Tanah Lapang

Jalur dengan suasana hutan rapat dan rimbun ini akan kita temui sampai Puncak. Di sini jarak antar tim pun sudah sangat jauh, maklum saja peserta di tim saya sering berhenti karna kelelahan. Medan di sini juga masih sama yaitu menanjak terus bahkan lebih berat dari jalur di perkebunan warga  .Karna sebelumnya  jalur ini sudah dibuka/dibersihkan oleh warga setempat,kami pun tidak kesulitan untuk menemukan jalur yang tertutup rumput2 liar, Tapi mungkin ini hanya bertahan beberapa minggu saja dan setelah itu jalur kembali tertutup rapat. Jadi jika masih pertama kali kesini dan tidak tahu medan, siapkan saja Parang/clurit untuk menebas rumput2 liar yang menutupi jalur. oh ya, tanah di jalur ini juga banyak yang masih labil/rawan longsor, jadi kita harus sangat hati2 jika memilih pijakan, salah menginjak sedikit saja, bisa2 terjatuh ke jurang . Setelah cukup lama memasuki hutan, kita akan menemui tempat terbuka, mungkin jaraknya hanya sekitar 30menit sebelum puncak. Tapi di tempat terbuka ini kita tidak bisa melihat apa2 karna tertutup kabut, jelas saja, pada saat itu waktu menunujukkan pukul 11.00 dan kita pun harus sangat hati hati disini karna di sebelah kanan dan kiri kita adalah Jurang dan tanah bekas longsoran. Setelah melewati tempat terbuka tersebut, kita akan kembali memasuki hutan yang sangat rapat sekali dengan medan yang masih menanjak. Tapi setelah berjalan 45 menit, kami mendengar suara keramaian yang ternyata itu suara para peserta yang sudah sampai puncak. Puncak di sini berupa tanah lapang yang tidak cukup luas. Ya . kami sampai puncuk pukul 11.45. molor 2 jam dari rencana. Sebenarnya disini bukanlah puncak tapi karna Tujuan Napak Tilas kami hanya sampai di sini, ya sudah kami anggap saja ini puncaknya dan mengingat jalur ke puncak sebenarnya sangatlah curam dan sulit untuk dilalui dan juga masih memerlukan 1 jam lagi. Orang setempat juga bilang kalau diteruskan akan sampai di satu gunung yang bernama Gunung Kukusan, tapi medan yang dilalui akan sangat sulit sekali . Kami pun istirahat sebentar dan melakukan Acara Puncak disini.

Trek menuju puncak


Trek menuju puncak


Sebut saja Puncak

Kami di puncak tidak begitu lama karna mengingat waktu sudah siang. Pukul 12.15 kami memulai perjalanan turun. Saat perjalanan turun berbeda dengan perjalanan naik, tidak ada yang namanya tim sapu atau yang lainnya, Semua turun secara bersama2, alhasil jalur menjadi "macet". Saya dan beberapa orangpun memilih berada di barisan paling belakang dan berhenti sejenak untuk memberi jarak pada orang2,  saya berhenti sejenak karna jika mengikuti yang "macet" tadi akan lebih lelah, setelah jarak sudah lumayan jauh, saya lanjutkan perjalanan. Perjalan turun lebih mudah dan lebih enteng dari perjalanan turun, jadi kami tidak terlalu lelah di pernafasan, hanya saja kaki yang sangat gemeteran saat turun, ya itulah di gunung. Saat perjalanan naik kita akan lebih lelah di Pernafasan dan saat perjalanan turun, kita akan lebih lelah di Kaki, lebih tepatnya di Dengkul. Perjalanan turun sangatlah singkat, hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam setengah, ini karna medan yang sangat menurun. itupun karna berhenti sejenak dan karna orang yang berjumlah lebih dari 20 orang. Bisa lebih cepat jika hanya beberapa orang saja. Kamipun tiba di "Basecamp" pukul 13.50. dan langsung melanjutkan ke  Desa Ngroto  untuk perjalanan pulang ke Surabaya.

Terakhir, untuk Akses trek ke Desa Ngabab sangatlah mudah .. dari alun2 batu .. ikuti saja jalan raya ke arah Coban Rondo/ Payung/ Sengkaling setelah itu ikuti saja terus jalan raya hingga menemukan plakat percabangan ke Desa Ngabab. atau jika masih bingung, Tanyakan saja arah ke Pasar Dewi Sri . semua orang di Batu tahu Pasar Dewi Sri, sebelum pasar Dewi Sri akan ada plakat petunjuk ke Desa Ngabab. Atau jika malu bertanya, tanyakan saja ke Google Maps, jangan takut soal sinyal karna sampai Puncak Gununh Dorowati pun, sinyal masih bersahabat. Yah.. itulah untuk Catatan Pendakian kali ini .. Tunggu Catatan Catatan Pendakian Selanjutnya.
Sekian, Terima Kasih.

1 komentar: